Bimbingan Konseling

by 1/01/2013 09:02:00 AM 0 komentar


PEMBAHASAN
A. Layanan Orientasi
1.        Pengertian
            Menurut Prayitno yang dikutip oleh Ermis Suryana, Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru atau seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya.[1] Sedangkan dalam literatur lain, layanan orientasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik dan pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap peserta didik (terutama orang tua) memahami lingkungan yang baru dimasukinya untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru ini.[2]
2.        Tujuan dan Fungsi Layanan Orientasi
            Layanan orientasi ditujukan kepada peserta didik yang baru, guna mendapat pemahaman terhadap lingkungan yang baru. Dengan layanan ini diharapkan individu menemukan kemudahan dalam menyesuaikan diri terhadap pola kehidupan sosial, kehidupan belajar, dan kegiatan lain yang mendukung keberhasilan individu di suatu lingkungan.
            Layanan orientasi berfungsi sebagai pemahaman terhadap lingkungan baru dan pencegahan dari masalah atau kesulitan yang mengganggu kelancaran proses optimalisasi potensinya di masa-masa seterusnya.[3]
            Dengan demikian, tujuan dan fungsi layanan orientasi adalah memberikan pemahaman terhadap lingkungan baru tentang situasi dan kondisi nyata di suatu lingkungan sehingga dapat mencegah dari masalah atau kesulitan yang mengganggu kelancaran proses optimalisasi potensinya.
3.        Materi Kegiatan Layanan Orientasi
            Materi kegiatan layanan orientasi menyangkut :
a.       System penyelenggaraan pendidikan pada umumnya.
b.      Kurikulum yang ada.
c.       Penyelenggaraan pengajaran.
d.      Kegiatan belajar siswa yang diharapkan.
e.       System penilaian, ujian dan kenaikan kelas.
f.       Fasilitas dan sumber pengajaran yang ada.
g.      Fasilitas penunjang.
h.      Staf pengajar dan tata usaha\hak dan kewajiban siswa.
i.        Organisasi siswa.
j.        Peranan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.[4]
            Layanan orientasi berorientasi pada hal pengenalan kondisi dan lingkungan sekolah yang sebenarnya sehingga peserta didik dapat beradaptasi dengan mudah di lingkungan yang baru. Dalam layanan ini, konselor harus menyampaikan kondisi yang sebenarnya agar peserta didik mendapat informasi yang valid dan berguna bagi pendidikannya. Banyak sekolah menyampaikan kondisi/lingkungan sekolah yang tidak sama pada kenyataannya. Seperti ada fasilitas internet, namun ketika peserta didik masuk di sekolah tersebut, fasilitas tersebut tidak ada. Layanan ini banyak kita temukan pada masa orientasi siswa (MOS) dan orientasi pengenalan kampus (OSPEK).

B. Layanan Informasi
1.        Pengertian Layanan Informasi
            Menurut Hallen yang dikutip oleh Zaenal Abidin, Layanan informasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan klien menerima dan memahami berbagai informasi (pendidikan, jabatan, dan karir) yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan demi kepentingan klien.[5] Sedangkan dalam literatur yang lain, layanan informasi adalah layanan yang membantu siswa menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.[6]


2.        Tujuan dan Fungsi Layanan Informasi
            Tujuannya adalah membekali individu dengan berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai anggota keluarga/masyarakat serta menentukan arah hidupnya. Sedangkan fungsinya adalah pemahaman dan pencegahan. Pemahaman yang dimaksud adalah dengan adanya informasi akan memberikan dan meningkatkan pemahaman diri terhadap berbagai persoalan hidup. Pencegahan yang dimaksud adalah dengan layanan tersebut dapat terhindar dari berpola hidup yang tidak benar, penyusunan program hidup yang tidak relevan serta terhindar dari pengambilan keputusan yang tidak tepat.[7]
            Dengan demikian, tujuannya adalah sebagai pembekalan, penentuan arah hidup, dan pengembangann pola hidup di masyarakat. Sedangkan fungsinya adalah meningkatkan pemahaman anak didik terhadap persoalan hidup dan terhindari dari pola hidup yang tidak benar, program yang tidak relavan dan tidak tepat.
3.        Materi Kegiatan Layanan Informasi
            Dalam layanan informasi, hanya dibahas tiga jenis informasi, yaitu informasi pendidikan, jabatan, dan sosial budaya. Ketiga jenis tersebut dapat digabungkan sebagai berikut :
a.       Tugas-tugas perkembangan masa remaja tentang kemampan dan perkembangan pribadi.
b.      Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat serta bentuk-bentuk penyaluran dan pengembangannya.
c.       Tata tertib sekolah, cara tingkah laku,tata karma, dan sopan santun.
d.      Nilai-nilai sosial, adat istiadat.
e.       System penjurusan, kenaikan kelas, syarat-syarat mengikuti ujian akhir.
f.       Memasuki perguruan tinggi yang sejalan dengan cita-cita karier.[8]
            Layanan ini harus memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peserta didik seperti informasi pendidikan, jabatan/karier, dan sosial. Hal ini berguna bagi klien untuk menatap kehidupan sekarang dan akan datang. Layanan ini juga berguna untuk mengenal bakat, minat, penyaluran, dan pengembangannya. Misalnya ada klien yang memiliki bakat dalam hal olahraga seperti bola kaki, maka tugas seorang konselor adalah memberikan informasi tentang bakatnya, diajak mengikuti sekolah bola (di luar sekolah), mengikuti turnamen, dan setelah selesai sekolah klien tersebut dimotivasi untuk memasuki perguruan tinggi di bidang olahraga yang ia tekuni.
C. Layanan Penempatan dan Penyaluran
1.        Pengertian Layanan Penempatan dan Penyaluran
            Menurut Dewa Ketut Sukardi, Layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan bimbingan yang memungkingkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat (misalnya penempatan di dalam kelas, kelompok besar, jurusan, atau program studi, program pilihan, magang, kegiatan kurikurer/ekstrakurikurer)  sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta kondisi pribadinya.[9]
2.        Tujuan dan Fungsi Layanan Penempatan dan Penyaluran
            Tujuan layanan ini adalah membantu individu yang mengalami mismatch, penempatan individu pada lingkungan yang cocok bagi dirinya, dan pemberian kesempatan kepada individu untuk berkembang secara optimal. Sedangkan fungsinya adalah pemahaman, pencegahan, pengentasan, pengembangan dan pemeliharaan, dan advokasi.[10]
            Dengan demikian, tujuan dari layanan ini adalah menempatkan individu yang tepat agar tidak terjadi mismatch (salah penempatan). Adapun fungsinya adalah pemahaman, pencegahan, pengentasan, pengembangan dan pemeliharaan, dan advokasi.
3.        Materi Kegiatan Layanan Penempatan dan Penyaluran
            Materi yang dapat diangkat melalui layanan penempatan dan penyaluran sebagai berikut :
a.       Penempatan individu di dalam kelas, kelompok sosial, dan kelompok belajar.
b.      Penempatan individu ke dalam pendidikan lanjut, dan karier/jabatan.[11]
            Layanan ini cenderung pada hal penempatan dan penyaluran bakat dan minat klien. Dengan adanya layanan ini, kesalahan dalam penempatan dan penyaluran (mismatch) sulit untuk terjadi. Juga dalam layanan ini, konselor untuk berhati-hati dalam memberikan informasi tentang penempatan dan penyaluran agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. Layanan ini juga bisa digunakan dalam hal pengelompokan di dalam kelas, sosial, dan belajar. Misalnya, ada anak yang hobi dalam hal matematika, maka ditempatkan di kelas IPA. Dalam layanan ini pentingnya seorang konselor untuk mengenal masing-masing individu demi mudahnya memberikan layanan.

D. Layanan Bimbingan Belajar (Pembelajaran)
1.        Pengertian Layanan Pembelajaran
            Layanan pembelajaran adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.[12]
            Dengan demikian, layanan bimbingan pembelajaran adalah pemberian layanan dalam hal pengembangan diri, dan sikap dalam belajar yang baik. Misalnya, cara belajar peserta didik dalam hal visual, audio, somatic, dan intelektual. Anak yang cara belajarnya intelektual, maka diberikan materi pelajaran yang bersifat logika dan begitu juga seterusnya.
2.        Tujuan dan Fungsi Layanan Pembelajaran
            Tujuan dari layanan ini adalah memberikan kemungkinan yang seluas-luasnya pada individu untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belaar yang sesuai dengan tingkat kecepatan. Kesulitan belajar, potensi, dan perkembangan diri individu. Sedangkan fungsinya adalah pemeliharaan dan pengembangan individu di lingkungannya.[13]
3.        Materi Kegiatan Layanan Pembelajaran
            Materi kegiatan layanan pembelajaran sebagai berikut :
a.       Mengembangkan pemahaman tentang diri, terutama pemahaman sikap, sifat, kebiasaan, bakat, minat, kekuatan-kekuatan dan penyalurannya, kelemahan-kelemahan dan penanggulangannya, dan usaha pencapaian cita-cita masa depan.
b.      Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bertingkah laku dalam hubungan sosial dengan teman sebaya, guru, dan masyarakat.
c.       Mengembangkan sikap dan kebiasaan dalam disiplin belajar dan berlatih secara efektif dan efesien.
d.      Teknik penguasaan materi pelajaran, baik ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.
e.       Membantu memantapkan pilihan karier yang hendak dikembangkan melalui orientasi dan informasi karier, orientasi dan informasi dunia kerja dan perguruan tinggi yang sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.
f.       Orientasi belajar di perguruan tinggi.
g.      Orientasi hidup berkeluarga.[14]
            Layanan ini beorientasi pada pemecahan masalah yang dihadapi oleh individu. Dengan layanan ini masalah tersebut dapat diselesaikan. Layanan ini, dapat memberikan pemahaman diri individu tersebut misalnya saya ini berbakat dalam hal ilmu agama, dan lemah dalam hal matematka, begitu juga dengan pengembangannya serta penanggulannya. Juga dengan layanan ini bagaimana bersikap yang baik dengan keluarga, teman, dan masyarakat.

E. Layanan Konseling Individual
1.        Pengertian
            Layanan konseling individual adalah kegiatan interaki seorang klien dengan konselor melalui wawancara konseling dengan tatap muka secara langsung dalam mengentaskan masalah yang sedang dihadapi individu (klien) tersebut.[15] Senada dengan itu, Dewa Ketut Sukardi, Layanan konseling individual adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik yang mendapatkan layanan langsung secara tatap muka dengan guru pembimbing/konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahannya.[16]
2.        Tujuan dan Fungsi Layanan Konseling Individual
            Menurut Prayitno, layanan ini bertujuan memungkinkan klien mendapatkan layanan secara tatap muka dengan konseling dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan klien. Adapun fungsi utama dari layanan ini adalah fungsi pengetasan.[17]
            Layanan ini menghendaki agar klien mendapatkan layanan melalui tatap muka langsung dalam rangka mengentaskan permasalahannya.
3.        Materi Kegiatan Layanan Konseling Individual
            Materi layanan ini mencakup bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karier. Layanan ini bersifat tidak terbatas karena setiap individual dapat membawa permasalahannya kepada guru pembimbing/konselor. Diharapkan konselor dapat memberikan layanan dengan berbagai permasalahan yang dibawa oleh setiap klien. Walaupun materinya tidak terbatas, tetapi pada umumnya harus ada materi yang dikedepankan yaitu sebagai berikut :
a.       Pemahaman sikap, kebiasaan, kekuatan dan kelemahan, bakat, dan minat serta pengetasannya.
b.      Pengentasan kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri.
c.       Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat, bertingkah laku sosial, baik di rumah, sekolah, dan masyarakat.
d.      Mengembangkan sikap kebiasaan belajar yang baik, disiplin dan berlatih dan pengenalan belajar  sesuai dengan kemampuan potensi diri.
e.       Pemantapan pilihan jurusan dan perguruan tinggi.
f.       Pengembangan dan pemantapan kecederungan karier dan pendidikan lanjtan yang sesuai dengan karier.
g.      Informasi karier, dunia kerja, penghasilan, dan prospek masa depan karier.
h.      Pengambilan keputusan sesuai dengan kondisi pribadi, keluarga, dan sosial.[18]
            Dari materi-materi layanan tersebut, layanan ini berorientasi pada bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karier yang sesuai dengan pribadi klien. Layanan ini berguna dalam hal pengentasan permasalahan individu klien. Dalam layanan, ini klien diberi kebebasan untuk mengeluarkan sesuatu yang menjadi permsalahannya untuk dipecahkan oleh konselor. Di sini, konselor harus menganut prinsip kerahasian dan demokrasi. Dengan pemecahan masalah tersebut, klien dapat menemukan jati dirinya serta bersemangat dalam hidup dan sukses dalam pendidikan dan karier.

F. Layanan Bimbingan Kelompok
1.        Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok
            Menurut Dewa Ketut Sukardi, Layanan bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah klien secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.[19]
2.        Tujuan dan Fungsi Layanan Bimbingan Kelompok
            Menurut Prayitno, Layanan ini bertujuan memungkinkan individu dapat diajak bersama-sama mengemukakan pendapat dan membicarakan topik-topik penting, mengembangkan nilai-nilai kebersamaan, pembahasan bersama dalam mengatasi permasalahan melalui kelompok, mengembangkan kemampuan berkomunikasi, sikap dan tindakan nyata mencapai hal-hal yang digariskan kelompok.[20]
            Menurut Dewa Ketut Sukardi, layanan ini memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu, fungsi informatif, pengembangan, dan preventif, dan kreatif.[21] Sedangkan Ermis Suryna, fungsi utama dari layanan ini adalah fungsi pemahaman dan fungsi pengembangan.[22]
            Dengan demikian, layanan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi masing-masing individu dalam kelompok seperti kemampuan berkomunikasi, sikap dan tindakan. Sedangkan fungsinya memberikan informasi, mengembangkan potensi, mencegah dari perbuatan yang tidak baik yang telah disepakati oleh kelompok, dan melahirkan ide-ide baru.
3.        Materi Kegiatan Layanan Bimbingan Kelompok
            Materi layanan bimbingan kelompok, meliputi :
a.       Pengenalan sikap dan kebiasaan, bakat, minat dan cita-cita serta penyalurannya.
b.      Pengenalan kelemahan diri dan penanggulangannya, kekuatan diri dan pengembangannya.
c.       Pengembangan kemampuan berkomunikasi, menerima/menyampaikan pendapat, bertingkah laku dan hubungan sosial, baik di rumah, sekolah maupun di sekolah, teman sebaya di sekolah atau luar sekolah dan kondisi/peraturan sekolah.
d.      Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik di sekolah dan di rumah sesuai dengan kemampuan pribadi siswa.
e.       Pengembangan teknik-teknik penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian sesuai dengan kondisi fisik, sosial, dan budaya.
f.       Orientasi dan informasi perguruan tinggi sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.
g.      Pengambilan keputusan dan perencanaan masa depan.
            Dengan demikian, layanan ini beriorientasi pada informasi yang dikelola (didiskusikan) kemudian disepakati oleh kelompok. Dalam kelompok tersebut dibebaskan untuk mengeluarkan pendapat demi menghasilkan keputusan/kesepakatan yang baik. Misalnya bagaimana bertingkah laku yang baik dengan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

G. Layanan Konseling Kelompok
1.        Pengertian Layanan Konseling Kelompok
            Menurut Dewa Ketut Sukardi, Layanan konseling kelompok adalah layanan yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok. Dinamika kelompok adalah suasana yang hidup, yang berdenyut, yang bergerak, yang berkembang, yang tandai dengan adanya interaksi antarsesama anggota kelompok.[23] Sedangkan menurut Prayitno, layanan konseling kelompok adalah layanan konseling perorangan yang dilaksanakan di dalam suasana kelompok. Terdiri dari konselor (lebih dari satu) dan anggota kelompok (minimal dua orang).[24]
            Menurut Dewa Ketut Sukardi, dalam layanan ini hal-hal yang perlu ditampilkan oleh seluruh anggota kelompok adalah :
a.       Membina keakraban dalam kelompok.
b.      Melibatkan diri secara penuh.
c.       Bersama-sama mencapai tujuan.
d.      Membina dan mematuhi aturan kegiatan.
e.       Ikut serta dalam seluruh kegiatan.
f.       Berkomunikasi secara bebas dan terbuka.
g.      Membantu anggota lain.
h.      Memberikan kesempatan kepada anggota lain.
i.        Menyadari pentingnya kegiatan kelompok.[25]
            Hal-hal tersebut harus diindahkan oleh masing-masing individu agar permasalahan dapat diselesaikan dengan baik. Jika tidak, maka hal-hal yang menjadi masalah tidak dapat terselesaikan. Yang terpenting tetap menjaga kerahasian.
2.        Tujuan dan Fungsi Layanan Konseling Kelompok
            Menurut Dewa Ketut Sukardi, tujuan konseling kelompok, meliputi :
a.       Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang lain.
b.      Melatih anggota kelomppok dapat bertenggang rasa terhadap teman sebayanya.
c.       Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok.
d.      Mengentaskan permasalahan permasalahan.[26]
            Dengan demikian tujuan dari layanan ini adalah melatih berani berbicara, tenggang rasa, mengembangkan bakat dan minta, dan mengentaskan permasalahan yang dihadapi oleh anggota kelompok. Adapun fungsi yang fundamental dari layanan ini adalah fungsi pengetasan, yaitu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh anggota kelompok.
3.        Materi Kegiatan Layanan Konseling Kelompok
            Materi layanan konseling kelompok mencakup :
a.       Pemahaman dan pengembangan sikap, kebiasaan, bakat, minat, dan penyalurannya.
b.      Pemahaman kelemahan diri dan penaggulangannya, pengenalan kekuatan diri dan pengembangannya.
c.       Perencanaan dan perwujudan diri.
d.      Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima/menyampaikan pendapat, bertingkah laku dan hubungan sosial, baik di rumah, sekolah maupun masyarakat.
e.       Mengembangkan hubungan teman sebaya.
f.       Mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar, disiplin belajar dan berlatih, serta teknik-tekni penguasaan, materi pelajaran.
g.      Pemahaman kondisi fisik, sosial, budaya dalam kaitannya dengan orientasi belajar di PT.
h.      Mengembangkan kecenderungan karier yang menjadi pilihan siswa.
i.        Orientasi dan informasi karier, dunia kerja, prospek masa depan.
j.        Informasi PT yang sesuai dengan karier yang akan dikembangkan.
k.      Pemantapan dalam mengambil keputusan dalam rangka perwujudan diri.[27]
            Layanan ini merupakan pemecahan masalah masing-masing individu dengan dinamika kelompok. Dalam layanan ini prinsip keterbukaan dan kerahasian sangat dijunjung tinggi. Jika prinsip kerahasian tidak dijunjung, maka individu tidak terbuka dalam mengeluarkan permasalahannya. Sehingga apa yang menjadi keinginan tidak tercapai. Dalam layanan ini perlu masinng-masing individu untuk menciptakan suasan hidup, penuh keakraban, terbuka, terlibat aktif, dan membantu orang lain.

























KESIMPULAN

*      Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang digunakan untuk memperkenalkan siswa baru terhadap lingkungan yang baru untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru. Fungsinya adalah pemahaman dan pencegahan.
*      Layanan informasi adalah layanan yang membantu siswa menerima dan memahami berbagai informasi (belajar, sosial, karir, jabatan, dan pendidikan lanjutan) yang dapat jadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Fungsinya adalah pemahaman dan pencegahan.
*      Layanan penempatan penyaluran adalah layanan yang berorientasi individu untuk menyalurkan bakat, minat, potensi baik di sekolah maupun di luar sekolah. Fungsinya adalah pemahaman, pencegahan, pengentasan, pengembangan dan pemeliharaan, dan advokasi.
*      Layanan bimbingan pembelajaran adalah pemberian layanan dalam hal pengembangan diri, dan sikap dalam belajar yang baik. Fungsinya adalah pengembangan dan pemeliharaan.
*      Layanan konseling individual adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada peserta didik dengan cara tatap muka langung untuk membahas dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh klien (peserta didik). Fungsinya adalah pengentasan.
*      Layanan bimbingan kelompok adalah layanan diberikan kepada klien secara bersama-sama untuk memperoleh bahan dari konselor yang berguna bagi kehidupannya serta sebagai bahan penyusunan rencana dan pertimbangan dalam memutuskan keputusan yang tepat. Fungsinya adalah infomatif, pengembangan, preventif, dan kreatif.
*      Layanan konseling kelompok adalah layanan yang memungkin peserta didik untuk membahas masalah pribadinya dan dibicarakan melalui dinamika kelompok. Yang mana dalam kelompok tersebut harus terbuka dan tetap menjaga kerahasiaan masalah masing-masing individu. Fungsinya adalah pengentasan.






DAFTAR PUSTAKA

            Abidin, Zaenal dan Alief Budiyono. 2010. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Purwokerto : STAIN Press Purwokerto.

            Salahudin, Anas. 2010. Bimbingan & Konseling. Bandung : Pustaka Setia, 2010.

            Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.

            Suryana, Ermis. 2010. Bimbingan & Konseling di Sekolah. Palembang : Grafika Telindo Persada.

Padjrin Dha Niess

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar