PEMBAHASAN
A. Layanan Orientasi
1.
Pengertian
Menurut
Prayitno yang dikutip oleh Ermis Suryana, Layanan orientasi adalah layanan
bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru atau seseorang
terhadap lingkungan yang baru dimasukinya.[1]
Sedangkan dalam literatur lain, layanan orientasi adalah layanan bimbingan dan
konseling yang memungkinkan peserta didik dan pihak lain yang dapat memberikan
pengaruh yang besar terhadap peserta didik (terutama orang tua) memahami lingkungan
yang baru dimasukinya untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta
didik di lingkungan yang baru ini.[2]
Dari
kedua pendapat di atas, dapat kami simpulkan bahwa layanan orientasi adalah
layanan bimbingan yang digunakan untuk memperkenalkan siswa baru terhadap
lingkungan yang baru untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta
didik di lingkungan yang baru.
2.
Tujuan dan Fungsi Layanan
Orientasi
Layanan
orientasi ditujukan kepada peserta didik yang baru, guna mendapat pemahaman
terhadap lingkungan yang baru. Dengan layanan ini diharapkan individu menemukan
kemudahan dalam menyesuaikan diri terhadap pola kehidupan sosial, kehidupan
belajar, dan kegiatan lain yang mendukung keberhasilan individu di suatu
lingkungan.
Layanan
orientasi berfungsi sebagai pemahaman terhadap lingkungan baru dan pencegahan
dari masalah atau kesulitan yang mengganggu kelancaran proses optimalisasi
potensinya di masa-masa seterusnya.[3]
Dengan
demikian, tujuan dan fungsi layanan orientasi adalah memberikan pemahaman
terhadap lingkungan baru tentang situasi dan kondisi nyata di suatu lingkungan
sehingga dapat mencegah dari masalah atau kesulitan yang mengganggu kelancaran
proses optimalisasi potensinya.
3.
Materi Kegiatan Layanan
Orientasi
Materi
kegiatan layanan orientasi menyangkut :
a.
System penyelenggaraan
pendidikan pada umumnya.
b.
Kurikulum yang ada.
c.
Penyelenggaraan pengajaran.
d.
Kegiatan belajar siswa yang
diharapkan.
e.
System penilaian, ujian dan
kenaikan kelas.
f.
Fasilitas dan sumber
pengajaran yang ada.
g.
Fasilitas penunjang.
h.
Staf pengajar dan tata
usaha\hak dan kewajiban siswa.
i.
Organisasi siswa.
j.
Peranan pelayanan bimbingan
dan konseling di sekolah.[4]
Layanan
orientasi berorientasi pada hal pengenalan kondisi dan lingkungan sekolah yang
sebenarnya sehingga peserta didik dapat beradaptasi dengan mudah di lingkungan
yang baru. Dalam layanan ini, konselor harus menyampaikan kondisi yang
sebenarnya agar peserta didik mendapat informasi yang valid dan berguna bagi
pendidikannya. Banyak sekolah menyampaikan kondisi/lingkungan sekolah yang
tidak sama pada kenyataannya. Seperti ada fasilitas internet, namun ketika
peserta didik masuk di sekolah tersebut, fasilitas tersebut tidak ada. Layanan
ini banyak kita temukan pada masa orientasi siswa (MOS) dan orientasi
pengenalan kampus (OSPEK).
B. Layanan Informasi
1.
Pengertian Layanan
Informasi
Menurut
Hallen yang dikutip oleh Zaenal Abidin, Layanan informasi adalah layanan
bimbingan dan konseling yang memungkinkan klien menerima dan memahami berbagai
informasi (pendidikan, jabatan, dan karir) yang dapat dipergunakan sebagai
bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan demi kepentingan klien.[5]
Sedangkan dalam literatur yang lain, layanan informasi adalah layanan yang
membantu siswa menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar,
karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.[6]
Dapat
kami simpulkan bahwa layanan informasi adalah layanan yang membantu
siswa menerima dan memahami berbagai informasi (belajar, sosial, karir,
jabatan, dan pendidikan lanjutan) yang dapat jadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam mengambil keputusan.
2.
Tujuan dan Fungsi Layanan Informasi
Tujuannya
adalah membekali individu dengan berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri,
merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai anggota
keluarga/masyarakat serta menentukan arah hidupnya. Sedangkan fungsinya adalah
pemahaman dan pencegahan. Pemahaman yang dimaksud adalah dengan adanya
informasi akan memberikan dan meningkatkan pemahaman diri terhadap berbagai
persoalan hidup. Pencegahan yang dimaksud adalah dengan layanan tersebut dapat
terhindar dari berpola hidup yang tidak benar, penyusunan program hidup yang
tidak relevan serta terhindar dari pengambilan keputusan yang tidak tepat.[7]
Dengan
demikian, tujuannya adalah sebagai pembekalan, penentuan arah hidup, dan
pengembangann pola hidup di masyarakat. Sedangkan fungsinya adalah meningkatkan
pemahaman anak didik terhadap persoalan hidup dan terhindari dari pola hidup
yang tidak benar, program yang tidak relavan dan tidak tepat.
3.
Materi Kegiatan Layanan
Informasi
Dalam
layanan informasi, hanya dibahas tiga jenis informasi, yaitu informasi
pendidikan, jabatan, dan sosial budaya. Ketiga jenis tersebut dapat digabungkan
sebagai berikut :
a.
Tugas-tugas perkembangan
masa remaja tentang kemampan dan perkembangan pribadi.
b.
Usaha yang dapat dilakukan
dalam mengenal bakat, minat serta bentuk-bentuk penyaluran dan pengembangannya.
c.
Tata tertib sekolah, cara
tingkah laku,tata karma, dan sopan santun.
d.
Nilai-nilai sosial, adat
istiadat.
e.
System penjurusan, kenaikan
kelas, syarat-syarat mengikuti ujian akhir.
f.
Memasuki perguruan tinggi
yang sejalan dengan cita-cita karier.[8]
Layanan
ini harus memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peserta didik seperti
informasi pendidikan, jabatan/karier, dan sosial. Hal ini berguna bagi klien
untuk menatap kehidupan sekarang dan akan datang. Layanan ini juga berguna
untuk mengenal bakat, minat, penyaluran, dan pengembangannya. Misalnya ada
klien yang memiliki bakat dalam hal olahraga seperti bola kaki, maka tugas
seorang konselor adalah memberikan informasi tentang bakatnya, diajak mengikuti
sekolah bola (di luar sekolah), mengikuti turnamen, dan setelah selesai sekolah
klien tersebut dimotivasi untuk memasuki perguruan tinggi di bidang olahraga
yang ia tekuni.
C. Layanan Penempatan dan
Penyaluran
1.
Pengertian Layanan
Penempatan dan Penyaluran
Menurut
Dewa Ketut Sukardi, Layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan bimbingan
yang memungkingkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang
tepat (misalnya penempatan di dalam kelas, kelompok besar, jurusan, atau
program studi, program pilihan, magang, kegiatan
kurikurer/ekstrakurikurer) sesuai dengan
potensi, bakat, dan minat serta kondisi pribadinya.[9]
Dengan
demikian, layanan penempatan penyaluran adalah layanan yang berorientasi
individu untuk menyalurkan bakat, minat, potensi baik di sekolah maupun di luar
sekolah.
2.
Tujuan dan Fungsi Layanan
Penempatan dan Penyaluran
Tujuan
layanan ini adalah membantu individu yang mengalami mismatch, penempatan
individu pada lingkungan yang cocok bagi dirinya, dan pemberian kesempatan
kepada individu untuk berkembang secara optimal. Sedangkan fungsinya adalah
pemahaman, pencegahan, pengentasan, pengembangan dan pemeliharaan, dan
advokasi.[10]
Dengan
demikian, tujuan dari layanan ini adalah menempatkan individu yang tepat agar
tidak terjadi mismatch (salah penempatan). Adapun fungsinya adalah
pemahaman, pencegahan, pengentasan, pengembangan dan pemeliharaan, dan
advokasi.
3.
Materi Kegiatan Layanan
Penempatan dan Penyaluran
Materi
yang dapat diangkat melalui layanan penempatan dan penyaluran sebagai berikut :
a.
Penempatan individu di
dalam kelas, kelompok sosial, dan kelompok belajar.
b.
Penempatan individu ke
dalam pendidikan lanjut, dan karier/jabatan.[11]
Layanan
ini cenderung pada hal penempatan dan penyaluran bakat dan minat klien. Dengan
adanya layanan ini, kesalahan dalam penempatan dan penyaluran (mismatch)
sulit untuk terjadi. Juga dalam layanan ini, konselor untuk berhati-hati dalam
memberikan informasi tentang penempatan dan penyaluran agar hal yang tidak
diinginkan tidak terjadi. Layanan ini juga bisa digunakan dalam hal
pengelompokan di dalam kelas, sosial, dan belajar. Misalnya, ada anak yang hobi
dalam hal matematika, maka ditempatkan di kelas IPA. Dalam layanan ini
pentingnya seorang konselor untuk mengenal masing-masing individu demi mudahnya
memberikan layanan.
D. Layanan Bimbingan Belajar
(Pembelajaran)
1.
Pengertian Layanan
Pembelajaran
Layanan
pembelajaran adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta
didik (klien) mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar
yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya,
serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.[12]
Dengan
demikian, layanan bimbingan pembelajaran adalah pemberian layanan dalam hal
pengembangan diri, dan sikap dalam belajar yang baik. Misalnya, cara
belajar peserta didik dalam hal visual, audio, somatic, dan intelektual. Anak
yang cara belajarnya intelektual, maka diberikan materi pelajaran yang bersifat
logika dan begitu juga seterusnya.
2.
Tujuan dan Fungsi Layanan
Pembelajaran
Tujuan
dari layanan ini adalah memberikan kemungkinan yang seluas-luasnya pada
individu untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik,
keterampilan dan materi belaar yang sesuai dengan tingkat kecepatan. Kesulitan
belajar, potensi, dan perkembangan diri individu. Sedangkan fungsinya adalah
pemeliharaan dan pengembangan individu di lingkungannya.[13]
3.
Materi Kegiatan Layanan
Pembelajaran
Materi
kegiatan layanan pembelajaran sebagai berikut :
a.
Mengembangkan pemahaman
tentang diri, terutama pemahaman sikap, sifat, kebiasaan, bakat, minat,
kekuatan-kekuatan dan penyalurannya, kelemahan-kelemahan dan penanggulangannya,
dan usaha pencapaian cita-cita masa depan.
b.
Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi, bertingkah laku dalam hubungan sosial dengan teman sebaya, guru,
dan masyarakat.
c.
Mengembangkan sikap dan
kebiasaan dalam disiplin belajar dan berlatih secara efektif dan efesien.
d.
Teknik penguasaan materi
pelajaran, baik ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.
e.
Membantu memantapkan
pilihan karier yang hendak dikembangkan melalui orientasi dan informasi karier,
orientasi dan informasi dunia kerja dan perguruan tinggi yang sesuai dengan
karier yang hendak dikembangkan.
f.
Orientasi belajar di
perguruan tinggi.
g.
Orientasi hidup berkeluarga.[14]
Layanan
ini beorientasi pada pemecahan masalah yang dihadapi oleh individu. Dengan
layanan ini masalah tersebut dapat diselesaikan. Layanan ini, dapat memberikan
pemahaman diri individu tersebut misalnya saya ini berbakat dalam hal ilmu
agama, dan lemah dalam hal matematka, begitu juga dengan pengembangannya serta
penanggulannya. Juga dengan layanan ini bagaimana bersikap yang baik dengan
keluarga, teman, dan masyarakat.
E. Layanan Konseling Individual
1.
Pengertian
Layanan
konseling individual adalah kegiatan interaki seorang klien dengan konselor
melalui wawancara konseling dengan tatap muka secara langsung dalam
mengentaskan masalah yang sedang dihadapi individu (klien) tersebut.[15]
Senada dengan itu, Dewa Ketut Sukardi, Layanan konseling individual adalah
layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik yang
mendapatkan layanan langsung secara tatap muka dengan guru pembimbing/konselor
dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahannya.[16]
Dengan
demikian, layanan konseling individual adalah layanan bimbingan yang diberikan
kepada peserta didik dengan cara tatap muka langung untuk membahas dan
memecahkan masalah yang dihadapi oleh klien (peserta didik).
2.
Tujuan dan Fungsi Layanan
Konseling Individual
Menurut
Prayitno, layanan ini bertujuan memungkinkan klien mendapatkan layanan secara
tatap muka dengan konseling dalam rangka pembahasan dan pengentasan
permasalahan klien. Adapun fungsi utama dari layanan ini adalah fungsi
pengetasan.[17]
Layanan
ini menghendaki agar klien mendapatkan layanan melalui tatap muka langsung dalam
rangka mengentaskan permasalahannya.
3.
Materi Kegiatan Layanan
Konseling Individual
Materi
layanan ini mencakup bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karier. Layanan
ini bersifat tidak terbatas karena setiap individual dapat membawa
permasalahannya kepada guru pembimbing/konselor. Diharapkan konselor dapat
memberikan layanan dengan berbagai permasalahan yang dibawa oleh setiap klien.
Walaupun materinya tidak terbatas, tetapi pada umumnya harus ada materi yang
dikedepankan yaitu sebagai berikut :
a.
Pemahaman sikap, kebiasaan,
kekuatan dan kelemahan, bakat, dan minat serta pengetasannya.
b.
Pengentasan kelemahan diri
dan pengembangan kekuatan diri.
c.
Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat, bertingkah laku sosial, baik
di rumah, sekolah, dan masyarakat.
d.
Mengembangkan sikap
kebiasaan belajar yang baik, disiplin dan berlatih dan pengenalan belajar sesuai dengan kemampuan potensi diri.
e.
Pemantapan pilihan jurusan
dan perguruan tinggi.
f.
Pengembangan dan pemantapan
kecederungan karier dan pendidikan lanjtan yang sesuai dengan karier.
g.
Informasi karier, dunia
kerja, penghasilan, dan prospek masa depan karier.
h.
Pengambilan keputusan
sesuai dengan kondisi pribadi, keluarga, dan sosial.[18]
Dari
materi-materi layanan tersebut, layanan ini berorientasi pada bimbingan
pribadi, sosial, belajar, dan karier yang sesuai dengan pribadi klien. Layanan
ini berguna dalam hal pengentasan permasalahan individu klien. Dalam layanan,
ini klien diberi kebebasan untuk mengeluarkan sesuatu yang menjadi permsalahannya
untuk dipecahkan oleh konselor. Di sini, konselor harus menganut prinsip
kerahasian dan demokrasi. Dengan pemecahan masalah tersebut, klien dapat
menemukan jati dirinya serta bersemangat dalam hidup dan sukses dalam
pendidikan dan karier.
F. Layanan Bimbingan Kelompok
1.
Pengertian Layanan
Bimbingan Kelompok
Menurut
Dewa Ketut Sukardi, Layanan bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang
memungkinkan sejumlah klien secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari
narasumber tertentu yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik
individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.[19]
Dengan
demikian, Layanan bimbingan kelompok adalah layanan diberikan kepada klien secara
bersama-sama untuk memperoleh bahan dari konselor yang berguna bagi
kehidupannya serta sebagai bahan penyusunan rencana dan pertimbangan dalam
memutuskan keputusan yang tepat.
2.
Tujuan dan Fungsi Layanan
Bimbingan Kelompok
Menurut
Prayitno, Layanan ini bertujuan memungkinkan individu dapat diajak bersama-sama
mengemukakan pendapat dan membicarakan topik-topik penting, mengembangkan
nilai-nilai kebersamaan, pembahasan bersama dalam mengatasi permasalahan
melalui kelompok, mengembangkan kemampuan berkomunikasi, sikap dan tindakan
nyata mencapai hal-hal yang digariskan kelompok.[20]
Menurut
Dewa Ketut Sukardi, layanan ini memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu, fungsi
informatif, pengembangan, dan preventif, dan kreatif.[21]
Sedangkan Ermis Suryna, fungsi utama dari layanan ini adalah fungsi pemahaman
dan fungsi pengembangan.[22]
Dengan
demikian, layanan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi masing-masing
individu dalam kelompok seperti kemampuan berkomunikasi, sikap dan tindakan.
Sedangkan fungsinya memberikan informasi, mengembangkan potensi, mencegah dari
perbuatan yang tidak baik yang telah disepakati oleh kelompok, dan melahirkan
ide-ide baru.
3.
Materi Kegiatan Layanan
Bimbingan Kelompok
Materi
layanan bimbingan kelompok, meliputi :
a.
Pengenalan sikap dan
kebiasaan, bakat, minat dan cita-cita serta penyalurannya.
b.
Pengenalan kelemahan diri
dan penanggulangannya, kekuatan diri dan pengembangannya.
c.
Pengembangan kemampuan
berkomunikasi, menerima/menyampaikan pendapat, bertingkah laku dan hubungan
sosial, baik di rumah, sekolah maupun di sekolah, teman sebaya di sekolah atau
luar sekolah dan kondisi/peraturan sekolah.
d.
Pengembangan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik di sekolah dan di rumah sesuai dengan kemampuan
pribadi siswa.
e.
Pengembangan teknik-teknik
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian sesuai dengan kondisi
fisik, sosial, dan budaya.
f.
Orientasi dan informasi
perguruan tinggi sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.
g.
Pengambilan keputusan dan
perencanaan masa depan.
Dengan
demikian, layanan ini beriorientasi pada informasi yang dikelola (didiskusikan)
kemudian disepakati oleh kelompok. Dalam kelompok tersebut dibebaskan untuk
mengeluarkan pendapat demi menghasilkan keputusan/kesepakatan yang baik.
Misalnya bagaimana bertingkah laku yang baik dengan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
G. Layanan Konseling Kelompok
1.
Pengertian Layanan
Konseling Kelompok
Menurut
Dewa Ketut Sukardi, Layanan konseling kelompok adalah layanan yang memungkinkan
peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan
permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok. Dinamika kelompok
adalah suasana yang hidup, yang berdenyut, yang bergerak, yang berkembang, yang
tandai dengan adanya interaksi antarsesama anggota kelompok.[23]
Sedangkan menurut Prayitno, layanan konseling kelompok adalah layanan konseling
perorangan yang dilaksanakan di dalam suasana kelompok. Terdiri dari konselor
(lebih dari satu) dan anggota kelompok (minimal dua orang).[24]
Dengan
demikian, layanan konseling kelompok adalah layanan yang memungkin peserta
didik untuk membahas masalah pribadinya dan dibicarakan melalui dinamika
kelompok. Yang mana dalam kelompok tersebut harus terbuka dan tetap menjaga
kerahasiaan masalah masing-masing individu.
Menurut
Dewa Ketut Sukardi, dalam layanan ini hal-hal yang perlu ditampilkan oleh
seluruh anggota kelompok adalah :
a.
Membina keakraban dalam
kelompok.
b.
Melibatkan diri secara
penuh.
c.
Bersama-sama mencapai
tujuan.
d.
Membina dan mematuhi aturan
kegiatan.
e.
Ikut serta dalam seluruh
kegiatan.
f.
Berkomunikasi secara bebas
dan terbuka.
g.
Membantu anggota lain.
h.
Memberikan kesempatan
kepada anggota lain.
i.
Menyadari pentingnya
kegiatan kelompok.[25]
Hal-hal
tersebut harus diindahkan oleh masing-masing individu agar permasalahan dapat
diselesaikan dengan baik. Jika tidak, maka hal-hal yang menjadi masalah tidak
dapat terselesaikan. Yang terpenting tetap menjaga kerahasian.
2.
Tujuan dan Fungsi Layanan
Konseling Kelompok
Menurut
Dewa Ketut Sukardi, tujuan konseling kelompok, meliputi :
a.
Melatih anggota kelompok
agar berani berbicara dengan orang lain.
b.
Melatih anggota kelomppok
dapat bertenggang rasa terhadap teman sebayanya.
c.
Dapat mengembangkan bakat
dan minat masing-masing anggota kelompok.
d.
Mengentaskan permasalahan
permasalahan.[26]
Dengan
demikian tujuan dari layanan ini adalah melatih berani berbicara, tenggang
rasa, mengembangkan bakat dan minta, dan mengentaskan permasalahan yang
dihadapi oleh anggota kelompok. Adapun fungsi yang fundamental dari layanan ini
adalah fungsi pengetasan, yaitu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh
anggota kelompok.
3.
Materi Kegiatan Layanan
Konseling Kelompok
Materi
layanan konseling kelompok mencakup :
a.
Pemahaman dan pengembangan
sikap, kebiasaan, bakat, minat, dan penyalurannya.
b.
Pemahaman kelemahan diri
dan penaggulangannya, pengenalan kekuatan diri dan pengembangannya.
c.
Perencanaan dan perwujudan
diri.
d.
Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi, menerima/menyampaikan pendapat, bertingkah laku dan hubungan
sosial, baik di rumah, sekolah maupun masyarakat.
e.
Mengembangkan hubungan
teman sebaya.
f.
Mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar, disiplin belajar dan berlatih, serta teknik-tekni
penguasaan, materi pelajaran.
g.
Pemahaman kondisi fisik,
sosial, budaya dalam kaitannya dengan orientasi belajar di PT.
h.
Mengembangkan kecenderungan
karier yang menjadi pilihan siswa.
i.
Orientasi dan informasi
karier, dunia kerja, prospek masa depan.
j.
Informasi PT yang sesuai
dengan karier yang akan dikembangkan.
k.
Pemantapan dalam mengambil
keputusan dalam rangka perwujudan diri.[27]
Layanan
ini merupakan pemecahan masalah masing-masing individu dengan dinamika
kelompok. Dalam layanan ini prinsip keterbukaan dan kerahasian sangat dijunjung
tinggi. Jika prinsip kerahasian tidak dijunjung, maka individu tidak terbuka
dalam mengeluarkan permasalahannya. Sehingga apa yang menjadi keinginan tidak
tercapai. Dalam layanan ini perlu masinng-masing individu untuk menciptakan
suasan hidup, penuh keakraban, terbuka, terlibat aktif, dan membantu orang
lain.
KESIMPULAN
Layanan orientasi adalah
layanan bimbingan yang digunakan untuk memperkenalkan siswa baru terhadap
lingkungan yang baru untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta
didik di lingkungan yang baru. Fungsinya adalah pemahaman dan pencegahan.
Layanan informasi adalah
layanan yang membantu siswa menerima dan memahami berbagai informasi (belajar,
sosial, karir, jabatan, dan pendidikan lanjutan) yang dapat jadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Fungsinya adalah pemahaman dan
pencegahan.
Layanan penempatan
penyaluran adalah layanan yang berorientasi individu untuk menyalurkan bakat,
minat, potensi baik di sekolah maupun di luar sekolah. Fungsinya adalah
pemahaman, pencegahan, pengentasan, pengembangan dan pemeliharaan, dan
advokasi.
Layanan bimbingan
pembelajaran adalah pemberian layanan dalam hal pengembangan diri, dan sikap
dalam belajar yang baik. Fungsinya adalah pengembangan dan pemeliharaan.
Layanan konseling
individual adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada peserta didik dengan
cara tatap muka langung untuk membahas dan memecahkan masalah yang dihadapi
oleh klien (peserta didik). Fungsinya adalah pengentasan.
Layanan bimbingan kelompok
adalah layanan diberikan kepada klien secara bersama-sama untuk memperoleh
bahan dari konselor yang berguna bagi kehidupannya serta sebagai bahan
penyusunan rencana dan pertimbangan dalam memutuskan keputusan yang tepat.
Fungsinya adalah infomatif, pengembangan, preventif, dan kreatif.
Layanan konseling kelompok
adalah layanan yang memungkin peserta didik untuk membahas masalah pribadinya
dan dibicarakan melalui dinamika kelompok. Yang mana dalam kelompok tersebut
harus terbuka dan tetap menjaga kerahasiaan masalah masing-masing individu.
Fungsinya adalah pengentasan.
DAFTAR
PUSTAKA
Abidin, Zaenal dan Alief Budiyono. 2010. Dasar-dasar
Bimbingan dan Konseling. Purwokerto : STAIN Press Purwokerto.
Salahudin, Anas. 2010. Bimbingan & Konseling. Bandung
: Pustaka Setia, 2010.
Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
Suryana, Ermis. 2010. Bimbingan & Konseling di
Sekolah. Palembang : Grafika Telindo Persada.
0 komentar:
Posting Komentar