Pengelolaan Pengajaran PAI

by 8/02/2011 01:10:00 AM 0 komentar
Metode Mengajar Pendidikan Agama Islam dan Macam-Macamnya
BAB I
PENDAHULUAN
By : Padjrin Dha Niess
A. Latar Belakang
            Salah satu faktor keberhasilan dalam proses pembelajaran yaitu penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran. Sebagaimana pengertian metode sendiri yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan yaitu terciptanya suatu pembelajaran yang menghasilkan interaksi guru dengan murid, efektif dan efesien.
            Dalam penggunaan metode mengajar, maka Guru diharapkan memilih dan menerapkan metode sesuai dengan kematangan murid, lebih dari itu guru harus mengetahui kelebihan dan kelemahan dari metode mengajar yang ia gunakan dalam pembelajaran. Hal ini bertujuan agar lebih berhati-hati dan berpikir apakah metode ini sesuai atau tidak.
            Metode yang digunakan dalam pendidikan agama Islam yaitu metode diskusi, metode Tanya jawab, metode demonstrasi, metode latihan, metode karyawisata, metode pemberian tugas, metode eksperimen dan metode ceramah dan metode lainnya.Melihat dari metode-metode yang memiliki kelebihan dan kekurangan, maka guru diharapkan menggunan metode yang bervariatif.
B. Rumusan Masalah
1.      Pengertian belajar ?
2.      Pengertian metode mengajar ?
3.      Macam-macam metode mengajar ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar
            Perubahan pada seseorang itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan saja, tetapi juga mengenai berbagai kecakapan, sikap pengertian, minat, dan adaptasi, pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.
            Senada dengan defenisi di atas, Lester D. Crow dan Alice Crow sebagaimana dikutip Mansyur satu defenisi belajar dengan learning is the acquisition of habits, knowledge and attudes.[1]Belajar dalam defenisi tersebut diartikan sebagai suatu proses aktifitas untuk mencapai kebiasaan-kebiasaan, ilmu pengetahuan dan sikap.
            Menurut Gagne, belajar adalah suatu proses dimana organisme berubah perilakunya yang diakibatkan oleh pengalaman. HaroldSpear mendefenisikan bahwa belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran, membaca dan menulis.[2]
            Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan belajar adalah proses perubahan perilaku seseorang sebagai akibat dari pengalaman yang didapatkan melalui proses pengamatan, pendengaran dan membaca.
            Metode belajar adalah cara yang dilalui oleh siswa untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Adapun metode tersebut adalah sebagai berikut :
a)      Kebermaknaan belajar. Belajar tidak cukup hanya mendengar dan melihat tetapi harus dengan melakukan aktivitas (membaca, bertanya,, berkomentar, menngerjakan, presentasi dan diskusi).
b)      Konstruksivisme. Guru menyajikan persoalan dan mendorong siswa untuk mengidentifikas, mengeksplorasi, berhipnotis dengan cara mereka sendiri untuk menyelesaikan persoalan yang disajikan. Sehingga guru dapat berkomunikasi dan menumbuhkan suasana fasilitasi.
c)      Belajar aktif. Belajar pada setiap situasi, menggunakan kesempatan untuk meraih  manfaat, berupaya terlaksana, dan partisipatif dalam segala kegiatan.
d)     Komunikasi. Kemampuan komunikasi setiap individu akan mempengaruhi proses dan hasil belajar yang bersangkutan dan membentuk kepribadiannya.
e)      Metakogntif, yaitu kesadaran berpikir, berpikir tentang apa yang dipikirkan dan bagaimana proses berpikirnya, yaitu aktivitas individu untuk memikirkan kembali apa yang telah terpikir serta berpikir dampak sebagai akibat dari buah pikiran terdahulu.
f)       Kecerdasan ganda. Gabungan dari kecerdasan intelektual dan emosional
g)      Peta pikiran. Otak manusia bekerja mengolah informasi melalui mengamati, membaca atau mendengar tentang sesuatu hal berbentuk hubungan fungsional antar bagian (konsep), tidak parsial terpisah satu sama lain dan tidak pula dalam bentuk narasi kalimat lengkap.
B.Pengertian Metode Mengajar
            Secara harfiyah, metode berasal dari dua kata, yaitu meta dan hodos yang artinya jalan atau cara. Jadi, metode adalah artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan.[3]
            Dari pengertian tersebut, metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam proses belajar mengajar, metode mempunyai peranan yang cukup penting demi tercapainya tujuan pembelajaran. Guru harus menguasai metode-metode mengajar. Sebab, apabila Guru tidak menguasainya maka kegiatan belajar mengajar  tidak dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
            Menurut Syaiful Djamarah yang dikutip oleh Pupuh Fathurrohman, ada lima macam faktor yang mempengaruhi dalam penggunaan metode mengajar, yaitu :
a.       Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya
b.      Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya
c.       Situasi berlainan dengan keadaannya
d.      Fasilitas bervariasi secara kualitas dan kuantitasnya
e.       Kepribadian dan kompetensi guru yang berbeda-beda[4]
            Untuk itu, Guru harus memperhatikan lima faktor tersebut dalam memutuskan dan menggunakan metode belajar mengajar sehingga dapat mempertimbangkan metode-metode yang akan digunakan. Dalam penggunaan metode-metode belajar mengajar, Guru diharapkan mengetahui kelemahan dan kelebihan metode yang akan digunakan. Oleh karena itu, Guru dianjurkan menggunakan metode yang bervariasi dalam belajar mengajar.
            Menurut Mursel, mengajar adalah mengorganisasi pelajaran untuk memperoleh hasil-hail yang otentik.[5] Sementara menurut Pupuh Fathurrohman mengutip Bohar Suharto, mengajar adalah sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur (mengelolah) lingkungan agar tercipta suasana yang sebaik-baiknya dan menghubugkannya dengan peserta didik, sehingga terjadi proses belajar yang menyenangkan.[6]
            Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, bahwa mengajar adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang harus melibatkan anak didik sebagi subyek pembelajaran.Mengajar tidak hanya aktivitas guru untuk menyampaikan bahan pelajaran, tetapi mengajar juga meliputi aktivitas guru dalam mengorganisasi lingkungan pembelajaran, agar tercipta suasana yang kondusif untuk belajar.
            Dengan demikian, metode mengajar adalah cara guru untuk menyampaikan bahan pelajaran dan mengorganisasi lingkungan pembelajaran, agar tercipta suasana yang yang kondusif untuk belajar yang akan berdampak terhadap tercapainya tujuan pembelajaran. 
C. Macam-macam Metode Mengajar
            Kegiatan belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai pendidikan.Di dalamnya terjadi interaksi edukatif antara guru dan anak didik. Penggunaan metode mengajar memiliki nilai strategis tersendiri dalam proses pendidikan.
            Metode adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Metode mengajar pendidikan agama Islam (PAI)  terbagi menjadi 2 (dua) macam :
1.      Metode mengajar kelompok
2.      Metode mengajar individual
1. Metode Mengajar Kelompok
a. Metode Ceramah
            Metode merupakan cara menyampaikan materi ilmu pengetahuan dan agama kepada anak didik yang dilakukan secara lisan.[7]Hampir semua guru menggunakan metode ini karena metode ini dianggap metode mengajar yang mudah atau gampang. Padahal metode ini tidak mudah bagi sebagian orang lain karena dalam metode ceramah penting memperhatikan di antaranya ceramah yang mudah dipahami, isinya mudah dipahami dan mampu menstimulasi pendengar untuk melakukakan hal-hal baik dan benar dari isi yang diberikan.
            Penerapan metode ceramah dalam pendidikan Islam disinyalir dalil Al-Qur’an.Metode ini terilhami dari kisah Nabi Musa A.S ketika menyampaikan permohonan kepada Allah SWT. Al-Qur’an tersebut adalah :
            Artinya :Berkata Musa : Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untuk urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti perkataanku. (QS Thaha : 25-28)
            Ayat ini mengisyaratkan bahwa dalam proses pembelajaran penyampaian materi melalui metode ceramah hendaknya disampaikan dengan jelas, logis serta berbobot, sehingga anak didik dapat cepat memahami, mengerti serta merima.
            Metode ceramah mempunyai beberapa kelebihan, yaitu :
·         Guru mudah menguasai kelas
·         Dapat diikuti siswa dalam jumlah besar
·         Mudah memperisapkan dan melaksanakannya
·         Hemat biaya, waktu dan peralatan
            Sementara itu, ada juga kelemahan metode ceramah, yaitu :
·         Keberhasilan siswa sulit diukur
·         Perhatian dan motivasi siswa sulit dijaga
·         Peran serta menjadi rendah
·         Guru seringkali ngelantur, akibatnya materi inti sering tidak sampai kepada siswa[8]
            Dari kelebihan dan kelemahan tersebut, Guru diharapkan untuk mengetahuinya, dengan itu guru dapat mengantisipasinya sebelum melaksankan metode ceramah yang dianggap mudah oleh sebagian guru. Untuk menghindari kelemahan-kelemahan tersebut, guru diharapkan untuk mengetahui dan memahami dengan  benar metode ceramah.
b. Metode Tanya Jawab
            Metode Tanya jawab adalah cara mengajar dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik. Metode ini bertujuan untuk menstimulus anak didik berpikir dan membimbingnya dalam mencapai kebenaran.[9]
            Memberikan pengertian kepada seseorang dan memancingnya dengan umpan pertanyaan telah dijelaskan dalam Al-Qur’an :
            Artinya :84. Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui ? 85. Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat ? 86. Katakanlah: "Siapakah yang Empunya langit yang tujuh dan yang Empunya 'Arsy yang besar ? 87. Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa ? (QS Al-Mu’minun : 84-87)
            Ayat diatas menjelaskan penerapan metode Tanya jawab untuk menggiring manusia ke arah kebenaran dengan menggunakan berpikir yang logis.
            Dalam proses belajar mengajar, Tanya jawab dijadikan salah satu metode untuk menyampaikan materi pelajaran dengan cara guru bertanya kepada anak didik atau sebaliknya. Beberapa kelebihan metode Tanya jawab adalah :
·         Siswa belajar dengan lebih aktif
·         Dapat mengembangkan keberanian dan keterampilan dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
·         Pertanyaan yang dilontarkan dapat menarik dan memusatka perhatian siswa terhadap materi pembelajaran.
            Sementara kelemahan metode Tanya jawab adalah :
·         Menyita waktu lama dan jumlah siswa tidak boleh banyak
·         Mudah menyimpang dari materi pokok
·         Apatis bagi siswa tidak terbiasa dalam forum[10]
c. Metode Diskusi
            Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Untuk menggunakan metode ini hendaknya jangan menghilangkan perasaan obyektivitas dan emosionalitas yang dapat mengurangi bobot pikir dan pertimbangan akal yang semestinya.[11]
            Menerapkan metode ini untuk tukar menukar informasi, pendapat dan pengalaman antaranak didik dan guru agar mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang agama.
            Di dalam Al-Qur’an terdapat ayat yang mengisahkan terjadinya diskusi Nabi Ibrahim dengan Raja Namrud :
            Artinya :Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) Karena Allah Telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, Maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS Al-Baqoroh : 258)
            Metode diskusi memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
·         Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan, prakarsa serta terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.
·         Mengembangkan sikap menghargai pendapa orang lain
·         Mengajarkan anak didik untuk  terlatih dalm musyawarah
·         Memperluas wawasan anak didik
            Sementara kelemahan metode diskusi, yaitu :
·         Membutuhkan waktu yang agak panjang
·         Pembicaraan terkadang menyimpang dari pokok permasalahan
·         Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar
·         Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang menonjol dan orang yang suka bicara[12]
            Metode ini sering sekali dipakai di Perguruan Tinggi dalam pembelajaran, karena metode ini membutuhkan kematangan pemikiran dan pengalaman.Kepada guru yang menerapkan metode ini untuk memperhatikan kelemahan dari metode ini, sehingga kelemahan tersebut dapat ditanggulangi atau dihindari.Dalam penggunaan metode ini guru mengusahakan seluruh murid ikut berpartisipasi, usahakan semua murid dapat giliran berbicara dan memperhatikan taraf kemampuan siswa serta guru untuk memimpin langsung ketika tingkat kesukaran yang memerlukan pemecahan yang serius.
d. Metode Demontrasi
            Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik.[13]Metode ini bertujuan memperjelasa materi yang sedang dipelajari oleh anak didik, sekaligus memberi contoh pelaksanaannya.Memperjelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat dilakukan sendiri atau langsung oleh guru dan anak didik.
            Hadits yang mengisyaratkan  penggunaan metode demonstrasi oleh Rasulullah SAW adalah :
صلوا كما را يتمو نى ا صلى
            Artinya :Sholatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat.
            Sebaiknya, dalam penggunaan mendemontrasikan pelajaran tersebut guru lebih dahulu memperagakannya, lalu siswa ikut mempraktekkannya. Beberapa keunggulan metode demonstrasi, yaitu :
·         Perhatian anak didik dapat dipusatkan dan titik berat yang dianggap penting oleh guru diamati secara tajam.
·         Perhatian anak didik lebih terpusatkan kepada apa yang didemonstrasikan
·         Anak murid akan memperoleh pengelaman yang melekat pada jiwanya dan ini berguna dalam pengembangan kecakapan.[14]
            Kelemahan dari metode demonstrasi, yaitu :
·         Diperlukannya pemusatan perhatian
·         Memerlukan banyak waktu
·         Apa yang didemonstrasikan dalam kelas berbeda jika proses didemonstrasikan dalam situasi nyata.[15]
e. Metode Karyawisata (Rihlah)
            Karyawisata atau rihlah adalah suatu metode pembelajran yang menajak anak didik berjalan-jalan ke luar kelas atau sekolah dengan tujuan mengambil hikmah sesuatu.Pada materi pelajaran agama Islam, metode ini diterapkan untuk masalah sejarah kebudayaan Islam dan keimanan. Perintah Allah SWT mengenai penerapan metode karyawisata tergambar dalam Al-Qur’an :
            Artinya :Sesungguhnya Telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS Ali-Imron : 137)
            Kelebihan metode karyawisata, yaitu :
·         Anak didik dapat mengamati kenyataan-kenyataan yang beraneka ragam dari dekat
·         Dapat mengamat pengalaman-pengalaman baru dengan mencoba turut serta di dalam suatu kegiatan.
·         Dapat menjawab masalah dan pertanyaan dengan melihat, mencoba dan membuktikan secara langsung.
·         Dapat mempelajari secara integral dan komperehensif
            Sedangkan kelemahan dari metode karyawisata, yaitu :
·         Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak
·         Jika sering dilakukan, maka akan mengganggu kelancaran rencana pelajaran yang lain.
·         Memerlukan pengawasan yang ketat
·         Mahal biayanya[16]
            Dengan demikian, Guru diharapkan untuk memperhatikan kelemahan metode ini karena metode ini memerlukan biaya yang cukup besar. Metode ini lebih cocok pada mata pelajaran  yang berkaitan dengan sejarah dan kebudayaan Islam.
f. Metode Taghrib wa tarhib (ganjaran dan hukuman)
            Menurut Ramayulis, Metode taghrib dan tarhib adalah cara mengajar dengan memberikan hukuman terhadap kebaikan dan memberikan hukuman terhadap keburukan atau kesalahan.[17]Metode ini bertujuan agar anak didik memiliki motivasi yang tinggi untuk melakukan kebaikan serta menjauhi keburukan.
            Prinsip dasar metode ini dalam Al-Qur’an, misalnya firman Allah SWT :
            Artinya :Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya.yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya (QS Al-Bayyinah : 7-8)
            Ayat Al-Qur’an di atas mengindikasi penerapan metode taghrib wa tarhib dalam pembelajaran agama Islam. Pendidikan merupakan proses panjang untuk membentuk kepribadian seseorang, sehingga sesekali perlu digunakan metode ganjaran dan hukuman untuk meningkatkan motivasi belajar.
            Memberikan ganjaran ketika anak telah melakukan kebaikan sesuai tuntunan ajaran agama Islam, terkadang memang perlu dilakukan. Sebab, manusia seringkali membutuhkan penguatan terhadap tingkah laku positif yang telah ia lakukan. Penguatan ini juga yang kelak dapat menjadikan seseorang betah dengan perilaku baiknya.Sebaliknya, pemberian hukuman kepada anak didik yang telah melakukan kesalahan bertujuan memberi efek jera kepada mereka, agar tidak mau lagi mengulangi kesalahannya.
2. Metode Mengajar Individual
a. Metode Latihan
            Metode latihan adalah suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.[18]Metode latihan merupakan metode yang dipergunakan oleh Rasulullah SAW dalam mendidik para sahabat dengan pendekatan pembiasaan. Hadits yang berkaitan dengan metode latihan adalah :
            Dari Abu Hurairah r.a bahwa seorang laki-laki memasuki masjid, sedangkan Rasulullah SAW duduk di sudut masjid. Kemudian lelaki itu shalat, lalu ia dating menghampiri nabi dan mengucap salam. Setelah menjawab salamnya, Rasulullah berkata :“Kembalilah dan shalatlah, karena sesungguhnya engkau belum sholat.” Maka lelaki itu shalat,, setelah itu ia kembali menghampiri nabi. Namun, Rasulullah SAW menyuruh ia kembali shalat. Akhirnya, laki-laki itu berkata :“Wahai Rasulullah, ajarilah aku”. Maka Rasulullah bersabda : “Apabila engkau hendak mendirikan shalat, maka sempurnakanlah wudhu’, lalu menghadaplah ke arah kiblat, lalu bertakbirlah, lalu bacalah daari Al-Qur’an apa yang mudah bagimu ; kemudian ruku’lah sehingga engkau tenang dalam ruku’mu ; kemudian bangkitlah sehingga engkau berdiri tegak ; kemudian sujudlah sehingga tenag dalam sujudmu; kemudian bengkitlah sehingga engkau tenang dalam dudukmu. Kemudian lakukanlah hal yang seperti itu di dalam keseluruhan shalatmu”. (HR Bukhori Muslim)
            Dari hadit di atas, dapat diambli hikmah yang dapat diterapkan dalam proses pendidikan, yaitu :
a.       Ketika anak didik melakukan kesalahan jangan langsung dibenarkan. Ada baiknya guru memberikan kesempata kepada siswa untuk berusaha membetulkan kekeliruannya sendiri yang bertujuan agar anak didik dapat belajar dari kesalahannya sendiri.
b.      Guru sebaiknya tidak menjelaskan kepada siswa secara detail tentang sesuatu yang belum diketahuinya, sampai anak didik sendiri yang menanyakannya. Hal ini bertujuan agar siswa termotivasi untuk selalu mencoba dan mencari sendiri informasi yang ia butuhkan.[19]
b. Metode Pemberian Tugas
            Metode pemberian tugas adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana guru memberikan tugas tertentu agar murid melakukan kegiatan belajar, kemudian harus mempertanggungjawabkannya. Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam bahan pelajaran.
            Beberapa kelebihan metode pemberian tugas, yaitu :
·         Pengetahuan yang diperoleh murid dari hasil belajarakan berguna bagi hidup mereka lebih meresap, tahan lama dan lebih otentik.
·         Mereka berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil insiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri.
·         Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam, memperkaya atau memperluas wawasan yang telah ia pelajari.
·         Dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari dan mengolah sendiri informasi dan komunikasi.
            Sedangkan kelemahan dari metode pemberian tugas adalah :
·         Apabila tugas yang diberikan sulit dan terlalu banyak, maka akan mempengaruhi ketenangan siswa.
·         Adakalahnya tugas ini dilakukan oleh orang lain
·         Siswa seringkali melakukan penipuan[20]
c. Metode Eksperimen
            Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana siswa melakuka percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti sesuatu proses, mengamati suatu obhek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang sesuatu objek, keadaan atau suatu proses.
            Kelebihan dari metode eksperimen adalah :
·         Dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran daripada hanya menerima kata guru dan buku.
·         Siswa terhindar jauh dari verbalisme
·         Memperkaya pengalaman
·         Mengembangkan sikap untuk mengadakan ekspolaritas
·         Mengembangkan sikap berpikir ilmiah
            Sedangkan kelemahan dari metode eksperimen adalah :
·         Memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan murah.
·         Eksperimen tidak selalu memberikan hasil yang memuaskan karena mungkin ada faktor yang berada diluar jangkauan kemampuan atau pengendalian
·         Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas peralatan dan bahan mutakhir.[21]
            Demikianlah beberapa metode mengajar yang dapat dipergunakan oeh guru dalam pembelajaran agama Islam.Bahkan mungkin masih banyak lagi metode baru yang dapat diterapkan guru di dalam kelas.Apa pun metodenya, yang penting guru agama tidak mengandalkan satu metode saja dalam pembelajaran agama Islam. Sebab, setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan.Oleh karena itu, penggunaannya perlu divariasikan, agar kekurangan pada satu metode mengajar dapat ditutupi oleh kelebihan dari metode mengajar lainnya.Selain itu, pengunaan metode mengajar tetap harus mempertimbangkan factor-faktor lain, tujuan pembelajaran dan kondisi anak didik.
KESIMPULAN

Ø  Belajar adalah proses perubahan perilaku seseorang sebagai akibat dari pengalaman yang didapatkan melalui proses pengamatan, pendengaran dan membaca.
Ø  Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah.
Ø  Mengajar adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang harus melibatkan anak didik sebagi subyek pembelajaran. Mengajar tidak hanya aktivitas guru untuk menyampaikan bahan pelajaran, tetapi mengajar juga meliputi aktivitas guru dalam mengorganisasi lingkungan pembelajaran, agar tercipta suasana yang kondusif untuk belajar.
Ø  Metode mengajar adalah cara guru untuk menyampaikan bahan pelajaran dan mengorganisasi lingkungan pembelajaran, agar tercipta suasana yang yang kondusif untuk belajar yang akan berdampak terhadap tercapainya tujuan pembelajaran.
Ø  Metode mengajar terbagi menjadi 2 (dua) macam : 1) Metode Mengajar Kelompok; 2) Metode Mengajar Individual. Yang termasuk metode mengajar kelompok adalah metode diskusi, Tanya jawab, demonstrasi, ceramah dan karyawisata. Sedangkan yang termasuk metode mengajar individual adalah metode latihan, pemberian tugas dan eksperimen.

DAFTAR PUSTAKA

Daradjat, Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Jakarta : Bumi Aksara, 2001)

Fathurrohman Pupuh, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami (Bandung : Refika Aditma, 2007)

Oviyanti, Fitri, Pengelolaan Pengajaran (Palembang : Rafah Press, 2009)

            Majid, Abdul dan Ahmad Zayadi, Tadzkirah : Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berdasarkan Pendekatan Kontekstual (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2005)

            Mansyur, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1997)

                        Mujahid, Metode Pengajaran Bahasa Arab Mukhtar Yahya, Tesis  (Yogyakarta : Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2003)

            Mursel, J. dan S. Nasution, Mengajar dengan Sukses (Successful Teaching) (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006)

            Yamin.Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Komputer (Jakarta : Gaung Persada, 2005)


                                [1] Mujahid, Metode Pengajaran Bahasa Arab Mukhtar Yahya, Tesis  (Yogyakarta : Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2003) Hlm 46
                [2] Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Komputer (Jakarta : Gaung Persada, 2005) Hlm 99
[3] Fitri Oviyanti, Pengelolaan Pengajaran (Palembang : Rafah Press, 2009) Hlm 19
[4] Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami (Bandung : Refika Aditma, 2007) Hlm 15
                [5] J. Mursel dan S. Nasution, Mengajar dengan Sukses (Successful Teaching) (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006) Hlm 10
                [6] Pupuh Fathurrohman, Hlm 7
                [7] Abdul Majid dan Ahmad Zayadi, Tadzkirah : Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berdasarkan Pendekatan Kontekstual (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2005) Hlm 137
                [8] Fitri Oviyanti, Hlm 59-60
                [9] Abdul Majid, Hlm 138
                [10] Fitri Oviyanti, Hlm 62
                [11] Abdul Majid, Hlm 141
                [12] Fitri Oviyanti, Hlm 64-65
                [13] Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Jakarta : Bumi Aksara, 2001) Hlm 296
                [14] Zakiah Daradjat, Hlm 298
                [15] Mansyur, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1997) Hlm 114
                [16] Mansyur, Hlm 117
                [17] Fitri Oviyanti, Hlm 72
                [18] Mansyur, Hlm 120
                [19] Fitri Oviyanti, Hlm 74
                [20] Mansyur, Hlm 121-122
                [21] Manstur, Hlm 123-124

Padjrin Dha Niess

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar